Langsung ke konten utama
*ADA UDANG DI BALIK BATU*

Baca:  Yeremia 34:8-22

"...supaya setiap orang melepaskan budaknya bangsa Ibrani, baik laki-laki maupun perempuan, sebagai orang merdeka, sehingga tidak ada seorangpun lagi yang memperbudak seorang Yehuda, saudaranya."  Yeremia 34:9

Melalui nabi Yeremia Tuhan memberikan perintah kepada umat Israel untuk memaklumkan pembebasan kepada para budak.  Mereka tidak diperkenankan untuk saling memperbudak saudara sebangsanya sendiri, dan kalaupun ada saudara sebangsa yang ingin bekerja demi nafkah dan menjadi budak, maka pada tahun Yobel mereka harus dibebaskan.  "Kamu harus menguduskan tahun yang kelima puluh, dan memaklumkan kebebasan di negeri itu bagi segenap penduduknya."  (Imamat 25:10a).  Dasar dari pembebasan ini adalah karena Tuhan telah membebaskan bangsa Israel dari perbudakan di Mesir.  Jika mereka melanggar ketetapan ini ada konsekuensi yang harus ditanggung yaitu Tuhan akan menyerahkan mereka ke tangan raja Babel.

     Mereka melakukan apa yang Tuhan perintahkan:  "Maka semua pemuka dan segenap rakyat yang ikut serta dalam perjanjian itu menyetujui, bahwa setiap orang akan melepaskan budaknya laki-laki dan budaknya perempuan sebagai orang merdeka, sehingga tidak ada lagi yang memperbudak mereka. Orang-orang itu menyetujuinya, lalu melepaskan mereka."  (Yeremia 34:10).  Apakah tindakan mereka ini benar-benar tulus?  Tidak.  Ternyata mereka mempunyai maksud yang terselubung, atau peribahasanya ada udang di balik batu.  Mereka membebaskan para budak dengan tujuan supaya para budak tersebut dapat dimanfaatkan sebagai tenaga tambahan untuk berperang melawan kerajaan Babel;  dan ternyata begitu keadaan sudah membaik mereka pun  "...berbalik pikiran, lalu mengambil kembali budak-budak lelaki dan perempuan yang telah mereka lepaskan sebagai orang merdeka itu dan menundukkan mereka menjadi budak laki-laki dan budak perempuan lagi."  (Yeremia 34:11).  Ini menunjukkan bahwa mereka tidak sungguh-sungguh takut akan Tuhan.  Mereka taat kepada Tuhan hanya supaya dapat terluput dari hukuman atau hal-hal buruk.

     Banyak di antara orang percaya ketika berada dalam masalah atau kesesakan tampak bersungguh-sungguh mencari Tuhan dan menunjukkan perilaku yang seolah-olah sudah bertobat.  Tapi begitu keadaan sudah baik, mereka kembali hidup dalam dosa.

Jangan permainkan Tuhan!  Cepat atau lambat ada akibat yang harus ditanggung!


Komentar

Postingan populer dari blog ini

**UCAPAN KITA MENENTUKAN HIDUP KITA** Baca:   Amsal 21:1-31 "Siapa memelihara mulut dan lidahnya, memelihara diri dari pada kesukaran."  Amsal 21:23 Serangan yang dilancarkan Iblis terhadap orang percaya di tengah kehidupan yang penuh problematika ini adalah mengontrol lidah mereka agar selalu mengucapkan perkataan-perkataan yang negatif.  Tujuannya supaya orang percaya gagal menikmati janji Tuhan.  Hal itulah yang ditanamkan Iblis pada lidah sepuluh pengintai, supaya dengan memberikan laporan yang negatif semua orang yang mendengarnya menjadi tawar hati.      Ada banyak orang Kristen hidup dalam kekalahan setiap hari oleh karena mereka tak mampu menahan lidahnya dari terus menggemakan ucapan-ucapan negatif yang menyatakan rasa takut, kuatir, ragu, tak bisa, tidak percaya dan mustahil.  Padahal firman Tuhan jelas menyatakan bahwa   "Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya."  (Amsal 18:21). ...
*MENJADI UMAT TUHAN YANG PRODUKTIF* (2) Baca:  Yehezkiel 17:1-24 "...Aku, TUHAN, merendahkan pohon yang tinggi dan meninggikan pohon yang rendah, membuat pohon yang tumbuh menjadi layu kering dan membuat pohon yang layu kering bertaruk kembali. Aku, TUHAN, yang mengatakannya dan akan membuatnya."  Yehezkiel 17:24 Orang percaya dikatakan  'produktif'  apabila pertumbuhan iman dan buah-buah yang dihasilkannya tampak nyata,  "Sebab setiap pohon dikenal pada buahnya."  (Lukas 6:44a).  Rasul Paulus menulis:  "'Tuhan mengenal siapa kepunyaan-Nya' dan 'Setiap orang yang menyebut nama Tuhan hendaklah meninggalkan kejahatan.' Dalam rumah yang besar bukan hanya terdapat perabot dari emas dan perak, melainkan juga dari kayu dan tanah; yang pertama dipakai untuk maksud yang mulia dan yang terakhir untuk maksud yang kurang mulia. Jika seorang menyucikan dirinya dari hal-hal yang jahat, ia akan menjadi perabot rumah untuk maksud yang mulia, i...
PENGALAMAN HIDUP BERSAMA TUHAN Baca:  Ayub 19:1-29 "Tetapi aku tahu: Penebusku hidup, dan akhirnya Ia akan bangkit di atas debu."  Ayub 19:25 Kekristenan bukanlah sekedar liturgi keagamaan, melainkan suatu hubungan karib dengan Tuhan, pengalaman hidup pribadi seseorang bersama Tuhan hari lepas hari.  Hal inilah yang Tuhan tegaskan kepada Nikodemus:  "...sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah."  (Yohanes 3:3).  Kelahiran kembali  (lahir baru)  adalah pengalaman bersama Kristus melalui jamahan Roh Kudus.  "pa da waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus,"  (Titus 3:5).  Tanpa kelahiran baru, perkara rohani apa pun yang kita kerjakan takkan lebih dari sekedar kegiatan agamawi atau rutinitas.      Perny...