Langsung ke konten utama
*APA YANG ADA PADAMU*

Baca:  Wahyu 2:18-29

"Tetapi apa yang ada padamu, peganglah itu sampai Aku datang."  Wahyu 2:25

Pada dasarnya manusia mudah sekali mengeluh, kurang bersyukur dan kurang menghargai apa yang ada padanya.  Kita selalu melihat kekurangan diri sendiri dan melihat kelebihan orang lain.  Kita tidak bisa menerima diri apa adanya.  Dengan nada menggerutu kita sering berkata,  "Mengapa dia memiliki banyak talenta, sedangkan aku tidak?  Mengapa mereka bisa seperti itu?  Tak mungkin Tuhan memakai hidupku."  Lalu kita pun berlaku seperti hamba yang menerima satu talenta:  "...pergi dan menggali lobang di dalam tanah lalu menyembunyikan uang tuannya."  (Matius 25:18).

     Perhatikan apa yang Tuhan katakan: "...engkau berharga di mata-Ku dan mulia, dan Aku ini mengasihi engkau,"  (Yesaya 43:4).  Tuhan memulai karya-Nya dengan apa yang ada pada kita.  Dia tidak menginginkan apa yang tidak kita miliki, Ia menerima kita apa adanya.  Berbeda dengan Iblis, jika ingin menolong manusia, ia meminta banyak syarat dan nyawa menjadi taruhannya.  Selalu ada maksud tersembunyi di balik pemberian Iblis, "...sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta."  (Yohanes 8:44);  Ia adalah pembunuh dan pembinasa manusia.  Ketika hendak diutus Tuhan untuk memimpin bangsa Israel keluar dari Mesir, Musa merasa diri tidak mampu: "Siapakah aku ini, maka aku yang akan menghadap Firaun dan membawa orang Israel keluar dari Mesir?"  (Keluaran 3:11).  Berbagai alasan Musa kemukakan untuk menghindarkan diri dari panggilan Tuhan.  Kemudian berfirmanlah Tuhan kepada Musa:  "'Apakah yang di tanganmu itu?' Jawab Musa: 'Tongkat.'"  (Keluaran 4:2).  Akhirnya hanya dengan tongkat gembala Musa yang sederhana, Tuhan sanggup melakukan perkara-perkara dahsyat dan membebaskan umat Israel dari perbudakan di Mesir.  Pula Elisa bertanya kepada janda nabi yang terlilit hutang: "Beritahukanlah kepadaku apa-apa yang kaupunya di rumah."  (2 Raja-Raja 4:2).  Perempuan itu hanya punya sebuah buli-buli berisi minyak.  Dengan minyak yang sedikit itu Tuhan sanggup melakukan mujizat, sehingga semua hutangnya dapat terlunasi.

     Syukurilah dan hargailah apa yang ada pada diri kita!  Tak perlu kita merasa minder atau memaksakan diri ingin menjadi seperti orang lain.

Apa yang Tuhan taruh dan percayakan dalam hidup kita biarlah kita lakukan dengan setia;  kalau tangan Tuhan turut bekerja hasilnya pun pasti luar biasa!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

**UCAPAN KITA MENENTUKAN HIDUP KITA** Baca:   Amsal 21:1-31 "Siapa memelihara mulut dan lidahnya, memelihara diri dari pada kesukaran."  Amsal 21:23 Serangan yang dilancarkan Iblis terhadap orang percaya di tengah kehidupan yang penuh problematika ini adalah mengontrol lidah mereka agar selalu mengucapkan perkataan-perkataan yang negatif.  Tujuannya supaya orang percaya gagal menikmati janji Tuhan.  Hal itulah yang ditanamkan Iblis pada lidah sepuluh pengintai, supaya dengan memberikan laporan yang negatif semua orang yang mendengarnya menjadi tawar hati.      Ada banyak orang Kristen hidup dalam kekalahan setiap hari oleh karena mereka tak mampu menahan lidahnya dari terus menggemakan ucapan-ucapan negatif yang menyatakan rasa takut, kuatir, ragu, tak bisa, tidak percaya dan mustahil.  Padahal firman Tuhan jelas menyatakan bahwa   "Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya."  (Amsal 18:21). ...
*MENJADI UMAT TUHAN YANG PRODUKTIF* (2) Baca:  Yehezkiel 17:1-24 "...Aku, TUHAN, merendahkan pohon yang tinggi dan meninggikan pohon yang rendah, membuat pohon yang tumbuh menjadi layu kering dan membuat pohon yang layu kering bertaruk kembali. Aku, TUHAN, yang mengatakannya dan akan membuatnya."  Yehezkiel 17:24 Orang percaya dikatakan  'produktif'  apabila pertumbuhan iman dan buah-buah yang dihasilkannya tampak nyata,  "Sebab setiap pohon dikenal pada buahnya."  (Lukas 6:44a).  Rasul Paulus menulis:  "'Tuhan mengenal siapa kepunyaan-Nya' dan 'Setiap orang yang menyebut nama Tuhan hendaklah meninggalkan kejahatan.' Dalam rumah yang besar bukan hanya terdapat perabot dari emas dan perak, melainkan juga dari kayu dan tanah; yang pertama dipakai untuk maksud yang mulia dan yang terakhir untuk maksud yang kurang mulia. Jika seorang menyucikan dirinya dari hal-hal yang jahat, ia akan menjadi perabot rumah untuk maksud yang mulia, i...
PENGALAMAN HIDUP BERSAMA TUHAN Baca:  Ayub 19:1-29 "Tetapi aku tahu: Penebusku hidup, dan akhirnya Ia akan bangkit di atas debu."  Ayub 19:25 Kekristenan bukanlah sekedar liturgi keagamaan, melainkan suatu hubungan karib dengan Tuhan, pengalaman hidup pribadi seseorang bersama Tuhan hari lepas hari.  Hal inilah yang Tuhan tegaskan kepada Nikodemus:  "...sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah."  (Yohanes 3:3).  Kelahiran kembali  (lahir baru)  adalah pengalaman bersama Kristus melalui jamahan Roh Kudus.  "pa da waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus,"  (Titus 3:5).  Tanpa kelahiran baru, perkara rohani apa pun yang kita kerjakan takkan lebih dari sekedar kegiatan agamawi atau rutinitas.      Perny...