Langsung ke konten utama
*KORNELIUS: Punya Kerendahan Hati*

Baca:  Kisah Para Rasul 10:1-48

"Ia saleh, ia serta seisi rumahnya takut akan Allah dan ia memberi banyak sedekah kepada umat Yahudi dan senantiasa berdoa kepada Allah."  Kisah 10:2

Kalau mendengar kata pejabat maka yang ada dalam pikiran kita adalah orang yang sangat terpandang dan disegani semua orang, di mana-mana mendapatkan pelayanan yang VIP.  Namun tidak sedikit orang berpendapat bahwa pejabat identik dengan orang yang hanya mau menang sendiri, katanya pelayan masyarakat tapi nyatanya selalu ingin dilayani oleh masyarakat, gampang sekali menyalahgunakan wewenang  (korupsi, suap).

     Kornelius adalah seorang perwira pasukan Romawi yang disebut pasukan Italia  (ayat 1).  Ini menunjukkan bahwa Kornelius bukanlah orang biasa, tapi orang yang memiliki jabatan tinggi atau pemimpin, namun ia pejabat atau pemimpin yang mengayomi masyarakat, memiliki hati untuk rakyatnya dan takut akan Tuhan.  Inilah yang membedakan dengan kebanyakan pejabat/pemimpin zaman sekarang yang cenderung mementingkan golongannya atau diri sendiri.  Sesungguhnya Kornelius berasal dari bangsa kafir.  Tetapi menyadari tanggung jawabnya sebagai pemimpin yang tak mudah, ia pun sadar bahwa ia sangat membutuhkan campur tangan kuasa Tuhan.  Kisah Para Rasul ini mencatat bahwa Kornelius merupkan orang non-Yahudi pertama yang menjadi orang Kristen  (pengikut Kristus).

     Banyak pelajaran berharga yang kita dapatkan dari kehidupan Kornelius ini, antara lain:  Punya jabatan tak membuatnya sombong.  Orang yang memiliki kedudukan tinggi biasanya mudah sekali takabur, berlaku sombong dan memandang rendah orang lain.  Perhatikan yang Alkitab katakan: "Manusia yang sombong akan direndahkan, dan orang yang angkuh akan ditundukkan;"  (Yesaya 2:11).  Meski berpangkat, Kornelius tetaplah orang yang rendah hati.  Ada tertulis:  "...kerendahan hati mendahului kehormatan."  (Amsal 3:34).  Jika saat ini kita dipercaya oleh Tuhan sebuah jabatan atau kedudukan yang tinggi, jangan sampai hal itu membuat kita lupa diri, memegahkan diri, apalagi sampai menganggap rendah orang lain.

Jangan lupa selalu bersyukur kepada Tuhan dan tetaplah menjadi orang yang rendah hati, karena semua datangnya dari Tuhan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

**UCAPAN KITA MENENTUKAN HIDUP KITA** Baca:   Amsal 21:1-31 "Siapa memelihara mulut dan lidahnya, memelihara diri dari pada kesukaran."  Amsal 21:23 Serangan yang dilancarkan Iblis terhadap orang percaya di tengah kehidupan yang penuh problematika ini adalah mengontrol lidah mereka agar selalu mengucapkan perkataan-perkataan yang negatif.  Tujuannya supaya orang percaya gagal menikmati janji Tuhan.  Hal itulah yang ditanamkan Iblis pada lidah sepuluh pengintai, supaya dengan memberikan laporan yang negatif semua orang yang mendengarnya menjadi tawar hati.      Ada banyak orang Kristen hidup dalam kekalahan setiap hari oleh karena mereka tak mampu menahan lidahnya dari terus menggemakan ucapan-ucapan negatif yang menyatakan rasa takut, kuatir, ragu, tak bisa, tidak percaya dan mustahil.  Padahal firman Tuhan jelas menyatakan bahwa   "Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya."  (Amsal 18:21). ...
*MENJADI UMAT TUHAN YANG PRODUKTIF* (2) Baca:  Yehezkiel 17:1-24 "...Aku, TUHAN, merendahkan pohon yang tinggi dan meninggikan pohon yang rendah, membuat pohon yang tumbuh menjadi layu kering dan membuat pohon yang layu kering bertaruk kembali. Aku, TUHAN, yang mengatakannya dan akan membuatnya."  Yehezkiel 17:24 Orang percaya dikatakan  'produktif'  apabila pertumbuhan iman dan buah-buah yang dihasilkannya tampak nyata,  "Sebab setiap pohon dikenal pada buahnya."  (Lukas 6:44a).  Rasul Paulus menulis:  "'Tuhan mengenal siapa kepunyaan-Nya' dan 'Setiap orang yang menyebut nama Tuhan hendaklah meninggalkan kejahatan.' Dalam rumah yang besar bukan hanya terdapat perabot dari emas dan perak, melainkan juga dari kayu dan tanah; yang pertama dipakai untuk maksud yang mulia dan yang terakhir untuk maksud yang kurang mulia. Jika seorang menyucikan dirinya dari hal-hal yang jahat, ia akan menjadi perabot rumah untuk maksud yang mulia, i...
PENGALAMAN HIDUP BERSAMA TUHAN Baca:  Ayub 19:1-29 "Tetapi aku tahu: Penebusku hidup, dan akhirnya Ia akan bangkit di atas debu."  Ayub 19:25 Kekristenan bukanlah sekedar liturgi keagamaan, melainkan suatu hubungan karib dengan Tuhan, pengalaman hidup pribadi seseorang bersama Tuhan hari lepas hari.  Hal inilah yang Tuhan tegaskan kepada Nikodemus:  "...sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah."  (Yohanes 3:3).  Kelahiran kembali  (lahir baru)  adalah pengalaman bersama Kristus melalui jamahan Roh Kudus.  "pa da waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus,"  (Titus 3:5).  Tanpa kelahiran baru, perkara rohani apa pun yang kita kerjakan takkan lebih dari sekedar kegiatan agamawi atau rutinitas.      Perny...