Langsung ke konten utama
**TUHAN MENGHITUNG SENGSARA KITA**

Baca:  Mazmur 56:1-14

"Sengsaraku Engkaulah yang menghitung-hitung, air mataku Kautaruh ke dalam kirbat-Mu. Bukankah semuanya telah Kaudaftarkan?"  Mazmur 56:9

Mazmur 56 ini merupakan seruan dan doa Daud saat berada dalam pelarian.  Di negerinya sendiri ia terus diburu oleh Saul, sedangkan di negeri lain musuh juga mengincar dan memburunya.  Serasa tidak ada tempat bagi Daud untuk berpijak.  Penderitaan Daud ini bukan disebabkan karena kesalahannya, justru karena pengorbanannya bagi bangsa Israel.  Sejak Daud mempertaruhkan diri melawan Goliat dan tampil sebagai pemenang, ia dimusuhi oleh Saul.  Semua berawal ketika orang-orang mengelu-elukan Daud:  "'Saul mengalahkan beribu-ribu musuh, tetapi Daud berlaksa-laksa.'
Lalu bangkitlah amarah Saul dengan sangat; dan perkataan  itu menyebalkan hatinya, sebab pikirnya: 'Kepada Daud diperhitungkan mereka berlaksa-laksa, tetapi kepadaku diperhitungkannya beribu-ribu; akhir-akhirnya jabatan raja itupun jatuh kepadanya.' Sejak hari itu maka Saul selalu mendengki Daud."  (Samuel 18:7-9).  Sejak itu Saul mengibarkan bendera perang terhadap Daud, berusaha untuk menghabisi Daud meski selalu berujung pada kegagalan.

     Dalam kesesakannya ini berserulah Daud,  "Kasihanilah aku, ya Allah, sebab orang-orang menginjak-injak aku, sepanjang hari orang memerangi dan mengimpit aku! Seteru-seteruku menginjak-injak aku sepanjang hari,"  (Mazmur 56:2).  Tuhan memperhatikan seruan umat-Nya saat dalam kesesakan.  Adalah salah besar jika kita beranggapan bahwa Tuhan tidak memedulikan penderitaan yang kita alami.  Murid-murid Kristus sendiri pernah menganggap bahwa Tuhan tidak peduli ketika perahu mereka diterpa angin taufan ganas: "Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?"  (Markus 4:38).  Menghitung sengsara  (ayat nas)  bisa diartikan bahwa Tuhan mencatat secara detail semua penderitaan yang kita alami.

     Air mata yang mengalir dari kesengsaraan semacam inilah yang Tuhan simpan di kirbat-Nya, Tuhan akan memberikan kelegaan dan kelepasan.

Orang yang menabur dengan mencucurkan air mata akan menuai dengan sorak-sorai  (Mazmur 126:5).



Komentar

Postingan populer dari blog ini

**UCAPAN KITA MENENTUKAN HIDUP KITA** Baca:   Amsal 21:1-31 "Siapa memelihara mulut dan lidahnya, memelihara diri dari pada kesukaran."  Amsal 21:23 Serangan yang dilancarkan Iblis terhadap orang percaya di tengah kehidupan yang penuh problematika ini adalah mengontrol lidah mereka agar selalu mengucapkan perkataan-perkataan yang negatif.  Tujuannya supaya orang percaya gagal menikmati janji Tuhan.  Hal itulah yang ditanamkan Iblis pada lidah sepuluh pengintai, supaya dengan memberikan laporan yang negatif semua orang yang mendengarnya menjadi tawar hati.      Ada banyak orang Kristen hidup dalam kekalahan setiap hari oleh karena mereka tak mampu menahan lidahnya dari terus menggemakan ucapan-ucapan negatif yang menyatakan rasa takut, kuatir, ragu, tak bisa, tidak percaya dan mustahil.  Padahal firman Tuhan jelas menyatakan bahwa   "Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya."  (Amsal 18:21). ...
*MENJADI UMAT TUHAN YANG PRODUKTIF* (2) Baca:  Yehezkiel 17:1-24 "...Aku, TUHAN, merendahkan pohon yang tinggi dan meninggikan pohon yang rendah, membuat pohon yang tumbuh menjadi layu kering dan membuat pohon yang layu kering bertaruk kembali. Aku, TUHAN, yang mengatakannya dan akan membuatnya."  Yehezkiel 17:24 Orang percaya dikatakan  'produktif'  apabila pertumbuhan iman dan buah-buah yang dihasilkannya tampak nyata,  "Sebab setiap pohon dikenal pada buahnya."  (Lukas 6:44a).  Rasul Paulus menulis:  "'Tuhan mengenal siapa kepunyaan-Nya' dan 'Setiap orang yang menyebut nama Tuhan hendaklah meninggalkan kejahatan.' Dalam rumah yang besar bukan hanya terdapat perabot dari emas dan perak, melainkan juga dari kayu dan tanah; yang pertama dipakai untuk maksud yang mulia dan yang terakhir untuk maksud yang kurang mulia. Jika seorang menyucikan dirinya dari hal-hal yang jahat, ia akan menjadi perabot rumah untuk maksud yang mulia, i...
PENGALAMAN HIDUP BERSAMA TUHAN Baca:  Ayub 19:1-29 "Tetapi aku tahu: Penebusku hidup, dan akhirnya Ia akan bangkit di atas debu."  Ayub 19:25 Kekristenan bukanlah sekedar liturgi keagamaan, melainkan suatu hubungan karib dengan Tuhan, pengalaman hidup pribadi seseorang bersama Tuhan hari lepas hari.  Hal inilah yang Tuhan tegaskan kepada Nikodemus:  "...sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah."  (Yohanes 3:3).  Kelahiran kembali  (lahir baru)  adalah pengalaman bersama Kristus melalui jamahan Roh Kudus.  "pa da waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus,"  (Titus 3:5).  Tanpa kelahiran baru, perkara rohani apa pun yang kita kerjakan takkan lebih dari sekedar kegiatan agamawi atau rutinitas.      Perny...