Langsung ke konten utama

*ELISA: Berawal dari Pelayan*

Baca:  1 Raja-Raja 19:19-21

"Sesudah itu bersiaplah ia, lalu mengikuti Elia dan menjadi pelayannya."  1 Raja-Raja 19:21b

Ada banyak tokoh besar di Alkitab yang dipakai Tuhan secara luar biasa, yang memulai karirnya dari bawah dan menjadi seorang pelayan atau abdi.  Contoh:  Yosua, sebelum menjadi pemimpin besar bangsa Israel, terlebih dahulu menjadi abdi Musa  (Keluaran 33:11);  Daud, sebelum menjadi raja atas Israel, memulai karirnya hanya sebagai penggembala kambing domba yang jumlahnya hanya 2-3 ekor.

     Juga Elisa, seorang nabi Tuhan yang penuh urapan.  Elisa mampu menyisihkan 50 orang yang sedang berada dalam  'sekolah kenabian'  pada waktu itu dan menjadi penerus pelayan Elia.  Ketika air di Yerikho dalam keadaan tidak baik sehingga di Yerikho terjadi banyak kematian  (wanita hamil mengalami keguguran), dengan campur tangan Tuhan Elisa mampu menetralkan air di Yerikho hanya dengan garam: "Demikianlah air itu menjadi sehat..."  (2 Raja-Raja 2:22);  ketika pergi ke Betel ada segerombolan anak yang menyemooh dan mengata-ngatai Elisa botak, maka hanya dengan perkataannya saja "...keluarlah dua ekor beruang dari hutan, lalu mencabik-cabik dari mereka empat puluh dua orang anak."  (2 Raja-Raja 2:24).  Tuhan juga memakai Elisa untuk menjadi saluran berkat bagi salah seorang isteri hamba Tuhan yang terlilit hutang:  hanya dengan berbekal sebuah buli-buli berisi minyak hutangnya pun lunas terbayar  (2 Raja-Raja 4:8-37);  dan Naaman  (panglima raja Aram)  disembuhkan dari sakit kustanya ketika taat melakukan apa yang diperintahkan oleh Elisa yaitu mandi di sungai Yordan sebanyak tujuh kali  (2 Raja-Raja 5:1-27).

     Elisa tidak langsung menjadi hamba Tuhan yang hebat.  Ia mengawali karirnya sebagai abdi atau pelayan Elisa  (ayat nas).  Kita percaya bahwa Elisa bukanlah abdi atau pelayan yang malas, tapi giat dan memiliki semangat mengerjakan apa yang dipercayakan kepadanya.  Terlihat ketika Elia hendak terangkat ke sorga Elisa begitu bersemangat dan bertekad kuat untuk meminta urapan Tuhan dua kali lipat  (double portion of Thy Spirit).

Setia ketika menjadi pelayan, akhirnya Tuhan memercayakan Elisa untuk mengerjakan perkara-perkara besar!


Komentar

Postingan populer dari blog ini

**UCAPAN KITA MENENTUKAN HIDUP KITA** Baca:   Amsal 21:1-31 "Siapa memelihara mulut dan lidahnya, memelihara diri dari pada kesukaran."  Amsal 21:23 Serangan yang dilancarkan Iblis terhadap orang percaya di tengah kehidupan yang penuh problematika ini adalah mengontrol lidah mereka agar selalu mengucapkan perkataan-perkataan yang negatif.  Tujuannya supaya orang percaya gagal menikmati janji Tuhan.  Hal itulah yang ditanamkan Iblis pada lidah sepuluh pengintai, supaya dengan memberikan laporan yang negatif semua orang yang mendengarnya menjadi tawar hati.      Ada banyak orang Kristen hidup dalam kekalahan setiap hari oleh karena mereka tak mampu menahan lidahnya dari terus menggemakan ucapan-ucapan negatif yang menyatakan rasa takut, kuatir, ragu, tak bisa, tidak percaya dan mustahil.  Padahal firman Tuhan jelas menyatakan bahwa   "Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya."  (Amsal 18:21). ...
*MENJADI UMAT TUHAN YANG PRODUKTIF* (2) Baca:  Yehezkiel 17:1-24 "...Aku, TUHAN, merendahkan pohon yang tinggi dan meninggikan pohon yang rendah, membuat pohon yang tumbuh menjadi layu kering dan membuat pohon yang layu kering bertaruk kembali. Aku, TUHAN, yang mengatakannya dan akan membuatnya."  Yehezkiel 17:24 Orang percaya dikatakan  'produktif'  apabila pertumbuhan iman dan buah-buah yang dihasilkannya tampak nyata,  "Sebab setiap pohon dikenal pada buahnya."  (Lukas 6:44a).  Rasul Paulus menulis:  "'Tuhan mengenal siapa kepunyaan-Nya' dan 'Setiap orang yang menyebut nama Tuhan hendaklah meninggalkan kejahatan.' Dalam rumah yang besar bukan hanya terdapat perabot dari emas dan perak, melainkan juga dari kayu dan tanah; yang pertama dipakai untuk maksud yang mulia dan yang terakhir untuk maksud yang kurang mulia. Jika seorang menyucikan dirinya dari hal-hal yang jahat, ia akan menjadi perabot rumah untuk maksud yang mulia, i...
PENGALAMAN HIDUP BERSAMA TUHAN Baca:  Ayub 19:1-29 "Tetapi aku tahu: Penebusku hidup, dan akhirnya Ia akan bangkit di atas debu."  Ayub 19:25 Kekristenan bukanlah sekedar liturgi keagamaan, melainkan suatu hubungan karib dengan Tuhan, pengalaman hidup pribadi seseorang bersama Tuhan hari lepas hari.  Hal inilah yang Tuhan tegaskan kepada Nikodemus:  "...sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah."  (Yohanes 3:3).  Kelahiran kembali  (lahir baru)  adalah pengalaman bersama Kristus melalui jamahan Roh Kudus.  "pa da waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus,"  (Titus 3:5).  Tanpa kelahiran baru, perkara rohani apa pun yang kita kerjakan takkan lebih dari sekedar kegiatan agamawi atau rutinitas.      Perny...