Langsung ke konten utama

*TAK MAU JADI PELAYAN* (1)

Baca:  Ulangan 28:1-14


"TUHAN akan mengangkat engkau menjadi kepala dan bukan menjadi ekor, engkau akan tetap naik dan bukan turun, apabila engkau mendengarkan perintah TUHAN, Allahmu, yang kusampaikan pada hari ini kaulakukan dengan setia,"  Ulangan 28:13


Rancangan Tuhan atas hidup orang percaya adalah hidup yang berhasil, menjadi kepala, bukan ekor.  Banyak orang Kristen seringkali menjadikan ayat ini sebagai senjata untuk mengklaim janji Tuhan atau protes kepada Tuhan:  "Katanya Tuhan akan mengangkat aku jadi kepala.  Mana buktinya?  Kerjaku tetap jadi bawahan?"  Perhatikan secara teliti ayat tersebut!  Dikatakan bahwa Tuhan akan mengangkat, artinya tidak secara langsung atau secara otomatis menjadi kepala.  Ini berbicara tentang suatu proses yang berkesinambungan.  Ada bagian yang harus kita kerjakan dan ada bagian yang Tuhan akan kerjakan.  Bagian kita adalah taat melakukan kehendak Tuhan dan setia mengerjakan perkara apa pun yang saat ini sedang Tuhan percayakan kepada kita.

     Ketika sedang melamar sebuah pekerjaan umumnya seorang pelamar mengingini suatu jabatan yang tinggi atau setidaknya sesuai dengan ijazah yang dimiliki.  Jarang sekali orang mau memulai karirnya dari bawah.  Semua orang berkeinginan untuk menjadi pemimpin, memegang jabatan tinggi, maunya memerintah, atau berada di posisi atas.  Semua orang mengingini hal-hal yang besar dan menganggap remeh hal-hal kecil atau sederhana.  Itulah sebabnya profesi  'pelayan'  sangat kurang diminati, dianggap rendahan dan berusaha untuk dihindari.  Mereka tak ada semangat dan kurang bergairah jika harus mengerjakan tugas-tugas yang di pemandangan manusia kurang ada artinya.  Mereka merasa gengsi dan takut pamornya akan anjlok!

     Rasa gengsi kini juga menghinggapi diri para pelayan Tuhan atau rohaniwan.  Tidak sedikit dari mereka yang merasa enggan jika dirinya disebut sebagai pelayan bagi jemaat/umat.  Karena berstatus sebagai hamba Tuhan besar atau punya jabatan penting di gereja, mereka inginnya dihormati, dihargai dan dilayani, padahal kata hamba itu berasal dari kata servant/slave atau doulos  (Yunani)  atau ebed  (Ibrani) yang berarti seorang yang sedang dalam status sebagai pelayan atau budak.  Maka tugas hamba atau pelayan adalah mengerjakan pekerjaan menurut apa yang menjadi kehendak tuannya.


Milikilah  'hati seorang hamba'  ketika mengerjakan segala hal yang dipercayakan!


Komentar

Postingan populer dari blog ini

**UCAPAN KITA MENENTUKAN HIDUP KITA** Baca:   Amsal 21:1-31 "Siapa memelihara mulut dan lidahnya, memelihara diri dari pada kesukaran."  Amsal 21:23 Serangan yang dilancarkan Iblis terhadap orang percaya di tengah kehidupan yang penuh problematika ini adalah mengontrol lidah mereka agar selalu mengucapkan perkataan-perkataan yang negatif.  Tujuannya supaya orang percaya gagal menikmati janji Tuhan.  Hal itulah yang ditanamkan Iblis pada lidah sepuluh pengintai, supaya dengan memberikan laporan yang negatif semua orang yang mendengarnya menjadi tawar hati.      Ada banyak orang Kristen hidup dalam kekalahan setiap hari oleh karena mereka tak mampu menahan lidahnya dari terus menggemakan ucapan-ucapan negatif yang menyatakan rasa takut, kuatir, ragu, tak bisa, tidak percaya dan mustahil.  Padahal firman Tuhan jelas menyatakan bahwa   "Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya."  (Amsal 18:21). ...
*MENJADI UMAT TUHAN YANG PRODUKTIF* (2) Baca:  Yehezkiel 17:1-24 "...Aku, TUHAN, merendahkan pohon yang tinggi dan meninggikan pohon yang rendah, membuat pohon yang tumbuh menjadi layu kering dan membuat pohon yang layu kering bertaruk kembali. Aku, TUHAN, yang mengatakannya dan akan membuatnya."  Yehezkiel 17:24 Orang percaya dikatakan  'produktif'  apabila pertumbuhan iman dan buah-buah yang dihasilkannya tampak nyata,  "Sebab setiap pohon dikenal pada buahnya."  (Lukas 6:44a).  Rasul Paulus menulis:  "'Tuhan mengenal siapa kepunyaan-Nya' dan 'Setiap orang yang menyebut nama Tuhan hendaklah meninggalkan kejahatan.' Dalam rumah yang besar bukan hanya terdapat perabot dari emas dan perak, melainkan juga dari kayu dan tanah; yang pertama dipakai untuk maksud yang mulia dan yang terakhir untuk maksud yang kurang mulia. Jika seorang menyucikan dirinya dari hal-hal yang jahat, ia akan menjadi perabot rumah untuk maksud yang mulia, i...
PENGALAMAN HIDUP BERSAMA TUHAN Baca:  Ayub 19:1-29 "Tetapi aku tahu: Penebusku hidup, dan akhirnya Ia akan bangkit di atas debu."  Ayub 19:25 Kekristenan bukanlah sekedar liturgi keagamaan, melainkan suatu hubungan karib dengan Tuhan, pengalaman hidup pribadi seseorang bersama Tuhan hari lepas hari.  Hal inilah yang Tuhan tegaskan kepada Nikodemus:  "...sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah."  (Yohanes 3:3).  Kelahiran kembali  (lahir baru)  adalah pengalaman bersama Kristus melalui jamahan Roh Kudus.  "pa da waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus,"  (Titus 3:5).  Tanpa kelahiran baru, perkara rohani apa pun yang kita kerjakan takkan lebih dari sekedar kegiatan agamawi atau rutinitas.      Perny...