Langsung ke konten utama

*TAK MAU JADI PELAYAN* (2)

Baca:  Markus 10:35-45


"Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu,dan barangsiapa ingin menjadi yang terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya."  Markus 10:43-44


Secara naluriah semua orang pasti ingin menjadi pemimpin atau kepala yang beroleh pujian, penghargaan dan penghormatan dari sesamanya.  Karena terlalu berambisi menjadi pemimpin atau kepala tidak jarang orang menempuh jalan yang salah:  merendahkan orang atau mengecilkan orang lain.  Pikirnya pemimpin boleh memerintah dan berlaku semena-mena.  Firman Tuhan justru menyatakan bahwa  'kebesaran'  diri seseorang itu tidak dicapai melalui prestasi jasmani maupun kepemilikan materi, melainkan ketika orang mau menjadi hamba dan pelayan bagi orang lain;  itulah hakikat mengikut Kristus, inti menjadi murid Kristus.  Tanpa memiliki kerelaan hati untuk mengabdi menjadi pelayan atau hamba, maka kita tidak layak mengikut Kristus.

     Tuhan sangat memperhatikan dan selalu mengarahkan pandangan-Nya kepada kesetiaan dan ketekunan seseorang dalam melakukan tugas, pekerjaan atau pelayanan yang sepertinya tampak kecil, sederhana dan sepele.  Mengapa?  Sebab dari situlah Tuhan akan mengambil sebuah keputusan apakah orang itu layak dipercaya mengerjakan perkara-perkara yang jauh lebih besar. "Sebab bukan dari timur atau dari barat dan bukan dari padang gurun datangnya peninggian itu,"  (Mazmur 75:7).  Peninggian itu datangnya dari Tuhan:  direndahkan-Nya yang satu dan ditinggikan-Nya yang lain.  Tuhan akan mengangkat hidup kita,  "...apabila engkau tidak menyimpang ke kanan atau ke kiri dari segala perintah yang kuberikan kepadamu pada hari ini,"  (Ulangan 28:14).

     Menjadi  'kepala'  yang dimaksudkan dalam Ulangan 28:13 juga tidak semata-mata mengacu kepada suatu jabatan atau kedudukan yang tinggi dalam pekerjaan atau pelayanan, tapi berbicara tentang suatu kehidupan yang menjadi teladan atau panutan bagi banyak orang.  Percayalah bahwa Tuhan tahu waktu yang tepat kapan Ia akan meninggikan dan mengangkat hidup seseorang. "Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar."  (Lukas 16:10).

Kesetiaan dan ketekunan adalah pintu gerbang menuju kepada promosi!


Komentar

Postingan populer dari blog ini

**UCAPAN KITA MENENTUKAN HIDUP KITA** Baca:   Amsal 21:1-31 "Siapa memelihara mulut dan lidahnya, memelihara diri dari pada kesukaran."  Amsal 21:23 Serangan yang dilancarkan Iblis terhadap orang percaya di tengah kehidupan yang penuh problematika ini adalah mengontrol lidah mereka agar selalu mengucapkan perkataan-perkataan yang negatif.  Tujuannya supaya orang percaya gagal menikmati janji Tuhan.  Hal itulah yang ditanamkan Iblis pada lidah sepuluh pengintai, supaya dengan memberikan laporan yang negatif semua orang yang mendengarnya menjadi tawar hati.      Ada banyak orang Kristen hidup dalam kekalahan setiap hari oleh karena mereka tak mampu menahan lidahnya dari terus menggemakan ucapan-ucapan negatif yang menyatakan rasa takut, kuatir, ragu, tak bisa, tidak percaya dan mustahil.  Padahal firman Tuhan jelas menyatakan bahwa   "Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya."  (Amsal 18:21). ...
*MENJADI UMAT TUHAN YANG PRODUKTIF* (2) Baca:  Yehezkiel 17:1-24 "...Aku, TUHAN, merendahkan pohon yang tinggi dan meninggikan pohon yang rendah, membuat pohon yang tumbuh menjadi layu kering dan membuat pohon yang layu kering bertaruk kembali. Aku, TUHAN, yang mengatakannya dan akan membuatnya."  Yehezkiel 17:24 Orang percaya dikatakan  'produktif'  apabila pertumbuhan iman dan buah-buah yang dihasilkannya tampak nyata,  "Sebab setiap pohon dikenal pada buahnya."  (Lukas 6:44a).  Rasul Paulus menulis:  "'Tuhan mengenal siapa kepunyaan-Nya' dan 'Setiap orang yang menyebut nama Tuhan hendaklah meninggalkan kejahatan.' Dalam rumah yang besar bukan hanya terdapat perabot dari emas dan perak, melainkan juga dari kayu dan tanah; yang pertama dipakai untuk maksud yang mulia dan yang terakhir untuk maksud yang kurang mulia. Jika seorang menyucikan dirinya dari hal-hal yang jahat, ia akan menjadi perabot rumah untuk maksud yang mulia, i...
PENGALAMAN HIDUP BERSAMA TUHAN Baca:  Ayub 19:1-29 "Tetapi aku tahu: Penebusku hidup, dan akhirnya Ia akan bangkit di atas debu."  Ayub 19:25 Kekristenan bukanlah sekedar liturgi keagamaan, melainkan suatu hubungan karib dengan Tuhan, pengalaman hidup pribadi seseorang bersama Tuhan hari lepas hari.  Hal inilah yang Tuhan tegaskan kepada Nikodemus:  "...sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah."  (Yohanes 3:3).  Kelahiran kembali  (lahir baru)  adalah pengalaman bersama Kristus melalui jamahan Roh Kudus.  "pa da waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus,"  (Titus 3:5).  Tanpa kelahiran baru, perkara rohani apa pun yang kita kerjakan takkan lebih dari sekedar kegiatan agamawi atau rutinitas.      Perny...