Langsung ke konten utama

*UPAH TUHAN: Lebih Mulia dari Apa Pun*

Baca:  Matius 19:27-30

"Dan setiap orang yang karena nama-Ku meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, bapa atau ibunya, anak-anak atau ladangnya, akan menerima kembali seratus kali lipat dan akan memperoleh hidup yang kekal."  Matius 19:29

Banyak orang Kristen berharap dengan mengikut Kristus kehidupannya akan diberkati secara melimpah, terluput dari masalah atau kesulitan.  Namun masalah tetap ada, situasi sulit tetap terjadi, bahkan tantangan hidup semakin berat, mereka pun berpikir:  apa bedanya dengan orang-orang di luar Tuhan?  Malahan secara kasat mata kehidupan orang-orang dunia sepertinya jauh lebih baik.  Akhirnya kita selalu mengeluh, menggerutu dan terus mempertanyakan upah mengikut Kristus.

     Petrus pernah mengalami pergumulan yang sama!  Ia merasa banyak berkorban dalam mengikut Kristus:  kehilangan tempat tinggal, sumber penghidupan, kenyamanan hidup, dan kebersamaan dengan keluarga.  Tentunya ia berharap mendapatkan upah dari Tuhan selama di dunia.  Apa jawaban Tuhan?  Setiap orang yang telah berkorban dan mau membayar harga demi Dia  "...akan menerima kembali seratus kali lipat dan akan memperoleh hidup yang kekal."  (ayat nas).  Berbicara tentang upah seringkali fokus kebanyakan orang Kristen semata-mata uang, harta atau kekayaan materi.  Yesus sendiri menegaskan bahwa setiap orang yang mau berjerih lelah bagi-Nya dan kerajaan-Nya akan mendapatkan upah yang jauh lebih berharga dan lebih mulia dibandingkan dengan kekayaan materi sebesar apa pun.  Dan kalau kita mengutamakan Tuhan, kerajaan-Nya dan kebenaran-Nya semuanya akan ditambahkan kepada kita  (Matius 6:33).  Berkat materi itu bonusnya!  Jadi tidak ada kata  'sia-sia'  berjerih lelah dan berkorban bagi Tuhan!

     Jangan bangga karena kita lama mengikut Tuhan, karena yang dinilai ketaatan kita melakukan kehendak-Nya. "...banyak orang yang terdahulu akan menjadi yang terakhir, dan yang terakhir akan menjadi yang terdahulu."  (Matius 19:30).  Apa pun tantangannya jangan pernah undur dari Tuhan, sebab "...penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita."  (Roma 8:18).

Kehidupan kekal di sorga telah tersedia bagi orang-orang yang setia mengiring Kristus sampai akhir!



Komentar

Postingan populer dari blog ini

**UCAPAN KITA MENENTUKAN HIDUP KITA** Baca:   Amsal 21:1-31 "Siapa memelihara mulut dan lidahnya, memelihara diri dari pada kesukaran."  Amsal 21:23 Serangan yang dilancarkan Iblis terhadap orang percaya di tengah kehidupan yang penuh problematika ini adalah mengontrol lidah mereka agar selalu mengucapkan perkataan-perkataan yang negatif.  Tujuannya supaya orang percaya gagal menikmati janji Tuhan.  Hal itulah yang ditanamkan Iblis pada lidah sepuluh pengintai, supaya dengan memberikan laporan yang negatif semua orang yang mendengarnya menjadi tawar hati.      Ada banyak orang Kristen hidup dalam kekalahan setiap hari oleh karena mereka tak mampu menahan lidahnya dari terus menggemakan ucapan-ucapan negatif yang menyatakan rasa takut, kuatir, ragu, tak bisa, tidak percaya dan mustahil.  Padahal firman Tuhan jelas menyatakan bahwa   "Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya."  (Amsal 18:21). ...
*MENJADI UMAT TUHAN YANG PRODUKTIF* (2) Baca:  Yehezkiel 17:1-24 "...Aku, TUHAN, merendahkan pohon yang tinggi dan meninggikan pohon yang rendah, membuat pohon yang tumbuh menjadi layu kering dan membuat pohon yang layu kering bertaruk kembali. Aku, TUHAN, yang mengatakannya dan akan membuatnya."  Yehezkiel 17:24 Orang percaya dikatakan  'produktif'  apabila pertumbuhan iman dan buah-buah yang dihasilkannya tampak nyata,  "Sebab setiap pohon dikenal pada buahnya."  (Lukas 6:44a).  Rasul Paulus menulis:  "'Tuhan mengenal siapa kepunyaan-Nya' dan 'Setiap orang yang menyebut nama Tuhan hendaklah meninggalkan kejahatan.' Dalam rumah yang besar bukan hanya terdapat perabot dari emas dan perak, melainkan juga dari kayu dan tanah; yang pertama dipakai untuk maksud yang mulia dan yang terakhir untuk maksud yang kurang mulia. Jika seorang menyucikan dirinya dari hal-hal yang jahat, ia akan menjadi perabot rumah untuk maksud yang mulia, i...
PENGALAMAN HIDUP BERSAMA TUHAN Baca:  Ayub 19:1-29 "Tetapi aku tahu: Penebusku hidup, dan akhirnya Ia akan bangkit di atas debu."  Ayub 19:25 Kekristenan bukanlah sekedar liturgi keagamaan, melainkan suatu hubungan karib dengan Tuhan, pengalaman hidup pribadi seseorang bersama Tuhan hari lepas hari.  Hal inilah yang Tuhan tegaskan kepada Nikodemus:  "...sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah."  (Yohanes 3:3).  Kelahiran kembali  (lahir baru)  adalah pengalaman bersama Kristus melalui jamahan Roh Kudus.  "pa da waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus,"  (Titus 3:5).  Tanpa kelahiran baru, perkara rohani apa pun yang kita kerjakan takkan lebih dari sekedar kegiatan agamawi atau rutinitas.      Perny...