Langsung ke konten utama

*AGAR TERLUPUT DARI KEMISKINAN*

Baca:  Amsal 10:1-16

"TUHAN tidak membiarkan orang benar menderita kelaparan, tetapi keinginan orang fasik ditolak-Nya."  Amsal 10:3

Tak seorang pun mau hidup kekurangan atau miskin secara materi. Namun perlu diketahui, sesungguhnya kemiskinan itu bukanlah keadaan, nasib atau takdir, melainkan berbicara tentang mentalitas hidup seseorang. Miskin atau kaya bukan semata-mata bisa diukur dengan materi karena pada dasarnya manusia selalu merasa kurang, sekalipun ia sudah mempunyai banyak uang dan kekayaan. "Siapa mencintai uang tidak akan puas dengan uang, dan siapa mencintai kekayaan tidak akan puas dengan penghasilannya." (Pengkhotbah 5:9). Ada orang yang hidupnya tampak sederhana tapi ia bisa hidup bahagia dan merasa diri cukup. Firman Tuhan mengajarkan: "...cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu." (Ibrani 13:5), dan percayalah bahwa Tuhan "...sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau." (Ibrani 13:5).

     Salomo memberikan kiat-kiat penting agar kita dapat terluput dari kemiskinan: yaitu janganlah menempuh jalan yang tidak halal untuk mendapatkan uang atau kekayaan, sebab "Harta benda yang diperoleh dengan kefasikan tidak berguna, tetapi kebenaran menyelamatkan orang dari maut." (Amsal 10:2). Di zaman sekarang ini orang berani menempuh cara instan dan menghalalkan segala cara demi mendapatkan uang atau kekayaan: korupsi, mencuri, merampok, prostitusi dan sebagainya. Mungkin untuk sementara waktu mereka tampak berkecukupan secara materi, tapi mereka sama sekali tak memikirkan akibatnya, karena apa yang kita tabur itulah yang akan kita tuai. Terbukti, tidak sedikit koruptor yang sebelumnya hidup serba wah kini hartanya ludes, disita oleh negara dan hidupnya pun harus berakhir di balik jeruji besi. "Milik yang diperoleh dengan cepat pada mulanya, akhirnya tidak diberkati." (Amsal 20:21).

     Selain itu janganlah kita menjadi pemalas, sebab "Tangan yang lamban membuat miskin, tetapi tangan orang rajin menjadikan kaya." (Amsal 10:4), dan "Oleh karena kemalasan runtuhlah atap, dan oleh karena kelambanan tangan bocorlah rumah." (Pengkhotbah 10:18).

Berlakulah hidup benar di hadapan Tuhan, sebab "Upah pekerjaan orang benar membawa kepada kehidupan," (Amsal 10:16a). 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

**UCAPAN KITA MENENTUKAN HIDUP KITA** Baca:   Amsal 21:1-31 "Siapa memelihara mulut dan lidahnya, memelihara diri dari pada kesukaran."  Amsal 21:23 Serangan yang dilancarkan Iblis terhadap orang percaya di tengah kehidupan yang penuh problematika ini adalah mengontrol lidah mereka agar selalu mengucapkan perkataan-perkataan yang negatif.  Tujuannya supaya orang percaya gagal menikmati janji Tuhan.  Hal itulah yang ditanamkan Iblis pada lidah sepuluh pengintai, supaya dengan memberikan laporan yang negatif semua orang yang mendengarnya menjadi tawar hati.      Ada banyak orang Kristen hidup dalam kekalahan setiap hari oleh karena mereka tak mampu menahan lidahnya dari terus menggemakan ucapan-ucapan negatif yang menyatakan rasa takut, kuatir, ragu, tak bisa, tidak percaya dan mustahil.  Padahal firman Tuhan jelas menyatakan bahwa   "Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya."  (Amsal 18:21). ...
*MENJADI UMAT TUHAN YANG PRODUKTIF* (2) Baca:  Yehezkiel 17:1-24 "...Aku, TUHAN, merendahkan pohon yang tinggi dan meninggikan pohon yang rendah, membuat pohon yang tumbuh menjadi layu kering dan membuat pohon yang layu kering bertaruk kembali. Aku, TUHAN, yang mengatakannya dan akan membuatnya."  Yehezkiel 17:24 Orang percaya dikatakan  'produktif'  apabila pertumbuhan iman dan buah-buah yang dihasilkannya tampak nyata,  "Sebab setiap pohon dikenal pada buahnya."  (Lukas 6:44a).  Rasul Paulus menulis:  "'Tuhan mengenal siapa kepunyaan-Nya' dan 'Setiap orang yang menyebut nama Tuhan hendaklah meninggalkan kejahatan.' Dalam rumah yang besar bukan hanya terdapat perabot dari emas dan perak, melainkan juga dari kayu dan tanah; yang pertama dipakai untuk maksud yang mulia dan yang terakhir untuk maksud yang kurang mulia. Jika seorang menyucikan dirinya dari hal-hal yang jahat, ia akan menjadi perabot rumah untuk maksud yang mulia, i...
PENGALAMAN HIDUP BERSAMA TUHAN Baca:  Ayub 19:1-29 "Tetapi aku tahu: Penebusku hidup, dan akhirnya Ia akan bangkit di atas debu."  Ayub 19:25 Kekristenan bukanlah sekedar liturgi keagamaan, melainkan suatu hubungan karib dengan Tuhan, pengalaman hidup pribadi seseorang bersama Tuhan hari lepas hari.  Hal inilah yang Tuhan tegaskan kepada Nikodemus:  "...sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah."  (Yohanes 3:3).  Kelahiran kembali  (lahir baru)  adalah pengalaman bersama Kristus melalui jamahan Roh Kudus.  "pa da waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus,"  (Titus 3:5).  Tanpa kelahiran baru, perkara rohani apa pun yang kita kerjakan takkan lebih dari sekedar kegiatan agamawi atau rutinitas.      Perny...