Langsung ke konten utama


*DIKHIANATI ORANG TERDEKAT*

Baca:  Matius 26:47-56

"'Hai teman, untuk itukah engkau datang?'Maka majulah mereka memegang Yesus dan menangkap-Nya."  Matius 26:50

Bagaimana perasaan Saudara seandainya orang yang teramat dekat dengan kita, sahabat dan bahkan kita sudah menganggapnya seperti saudara sendiri dan sangat kita kasihi, tiba-tiba berlaku khianat terhadap kita?  Tentunya kita sangat kecewa dan hati ini terasa sakit.  "Seorang kawan memukul dengan maksud baik, tetapi seorang lawan mencium secara berlimpah-limpah."  (Amsal 27:6).  Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kata 'khianat'  memiliki arti:  perbuatan tidak setia, tipu daya, perbuatan yang bertentangan dengan janji.  Sebagian besar orang yang telah dikhianati oleh orang terdekatnya akan melakukan sebuah tindakan, yaitu tidak lagi mau berhubungan dengan orang yang berkhianat tadi, sekalipun mungkin sudah memaafkan.  "Saudara yang dikhianati lebih sulit dihampiri dari pada kota yang kuat,"  (Amsal 18:19).

     Kristus pun pernah merasakan sebuah pengkhianatan!  Ia dikhianati oleh orang-orang terdekat-Nya dan yang dikasihi-Nya.  Pada malam sebelum ditangkap Ia dan kedua belas murid-Nya berkumpul bersama menikmati jamuan makan malam.  Pada kesempatan itu Kristus menyampaikan tentang apa yang akan terjadi pada diri-Nya dan murid-murid-Nya, di mana mereka akan tercerai berai dan lari ketakutan saat Kristus akan ditangkap.  Mendengar hal itu Petrus langsung reaktif dan berjanji bahwa apa pun yang terjadi ia sekali-kali tidak akan meninggalkan Sang Guru.  Namun bagaimana faktanya?  Sebelum ayam berkokok Petrus sudah menyangkal Kristus di hadapan manusia sebanyak tiga kali.  Juga, Yudas Iskariot, tega menyerahkan Sang Guru kepada imam-imam kepala untuk ditangkap demi mendapatkan uang sebesar tiga pula keping perak.

     Sekalipun Kristus telah dikhianati, dikecewakan, di sakiti dan ditinggalkan oleh murid-murid-Nya, kasih-Nya tak pernah berubah, kasih-Nya tak lekang oleh situasi dan kondisi.  Bahkan Ia tetap berdoa untuk murid-murid-Nya  (Yohanes 17:1-26).  Suatu teladan hidup yang luar biasa!  Tuhan menghendaki kita untuk mengikuti jejak-Nya,  "...sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi."  (Yohanes 13:34), termasuk mengasihi dan mengampuni orang yang menyakiti sekalipun.

Tetap mengasihi walau tersakiti dan dikhianati, itulah kasih yang sejati!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

**UCAPAN KITA MENENTUKAN HIDUP KITA** Baca:   Amsal 21:1-31 "Siapa memelihara mulut dan lidahnya, memelihara diri dari pada kesukaran."  Amsal 21:23 Serangan yang dilancarkan Iblis terhadap orang percaya di tengah kehidupan yang penuh problematika ini adalah mengontrol lidah mereka agar selalu mengucapkan perkataan-perkataan yang negatif.  Tujuannya supaya orang percaya gagal menikmati janji Tuhan.  Hal itulah yang ditanamkan Iblis pada lidah sepuluh pengintai, supaya dengan memberikan laporan yang negatif semua orang yang mendengarnya menjadi tawar hati.      Ada banyak orang Kristen hidup dalam kekalahan setiap hari oleh karena mereka tak mampu menahan lidahnya dari terus menggemakan ucapan-ucapan negatif yang menyatakan rasa takut, kuatir, ragu, tak bisa, tidak percaya dan mustahil.  Padahal firman Tuhan jelas menyatakan bahwa   "Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya."  (Amsal 18:21). ...
*MENJADI UMAT TUHAN YANG PRODUKTIF* (2) Baca:  Yehezkiel 17:1-24 "...Aku, TUHAN, merendahkan pohon yang tinggi dan meninggikan pohon yang rendah, membuat pohon yang tumbuh menjadi layu kering dan membuat pohon yang layu kering bertaruk kembali. Aku, TUHAN, yang mengatakannya dan akan membuatnya."  Yehezkiel 17:24 Orang percaya dikatakan  'produktif'  apabila pertumbuhan iman dan buah-buah yang dihasilkannya tampak nyata,  "Sebab setiap pohon dikenal pada buahnya."  (Lukas 6:44a).  Rasul Paulus menulis:  "'Tuhan mengenal siapa kepunyaan-Nya' dan 'Setiap orang yang menyebut nama Tuhan hendaklah meninggalkan kejahatan.' Dalam rumah yang besar bukan hanya terdapat perabot dari emas dan perak, melainkan juga dari kayu dan tanah; yang pertama dipakai untuk maksud yang mulia dan yang terakhir untuk maksud yang kurang mulia. Jika seorang menyucikan dirinya dari hal-hal yang jahat, ia akan menjadi perabot rumah untuk maksud yang mulia, i...
PENGALAMAN HIDUP BERSAMA TUHAN Baca:  Ayub 19:1-29 "Tetapi aku tahu: Penebusku hidup, dan akhirnya Ia akan bangkit di atas debu."  Ayub 19:25 Kekristenan bukanlah sekedar liturgi keagamaan, melainkan suatu hubungan karib dengan Tuhan, pengalaman hidup pribadi seseorang bersama Tuhan hari lepas hari.  Hal inilah yang Tuhan tegaskan kepada Nikodemus:  "...sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah."  (Yohanes 3:3).  Kelahiran kembali  (lahir baru)  adalah pengalaman bersama Kristus melalui jamahan Roh Kudus.  "pa da waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus,"  (Titus 3:5).  Tanpa kelahiran baru, perkara rohani apa pun yang kita kerjakan takkan lebih dari sekedar kegiatan agamawi atau rutinitas.      Perny...