Langsung ke konten utama

*IBLIS MEMBUAT KITA LALAI*

Baca:  Yeremia 48:1-10

"Terkutuklah orang yang melaksanakan pekerjaan TUHAN dengan lalai, dan terkutuklah orang yang menghambat pedang-Nya dari penumpahan darah!"  Yeremia 48:10

Alkitab menyatakan secara tegas bahwa Iblis adalah pencuri.  "Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan;"  (Yohanes 10:10).  Salah satu taktik yang Iblis lakukan adalah menciri setiap kesempatan yang dimiliki orang percaya dengan menanamkan rasa lalai.  Arti kata  'lalai'  adalah kurang hati-hati;  tidak mengindahkan  (kewajiban, pekerjaan, dan sebagainya);  lengah.

     Bukankah di zaman sekarang ini ada banyak orang percaya yang dengan sengaja melalaikan perkara-perkara rohani dan bahkan melalaikan tugas yang telah dipercayakan kepadanya untuk melayani pekerjaan Tuhan, dengan berbagai alasan dan dalih:  tidak punya waktu alias sibuk.  Iblis tahu benar bahwa hari-hari manusia itu terdiri atas kesempatan-kesempatan, karena itu ia berusaha untuk mengalihkan fokus hidup manusia supaya tidak lagi memperhatikan kesempatan yang Tuhan berikan.  Rasul Paulus menasihati:  "Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi."  (Kolose 3:2).  Ingatlah selalu bahwa keberadaan kita di dunia ini dibatasi oleh waktu, maka dari itu jangan pernah lalai untuk mengoptimalkan setiap kesempatan, karunia dan potensi yang Tuhan beri.  "Segala sesuatu yang dijumpai tanganmu untuk dikerjakan, kerjakanlah itu sekuat tenaga, karena tak ada pekerjaan, pertimbangan, pengetahuan dan hikmat dalam dunia orang mati, ke mana engkau akan pergi."  (Pengkhotbah 9:10).

     Andai saja orang-orang Israel lalai untuk bangun pagi-pagi, mereka tidak akan mendapatkan manna, roti yang turun dari sorga, karena siang sedikit saja manna itu akan mencair dan tidak bisa dimakan  (Keluaran 16:13-21).  Itu artinya kelalaian dapat menghalangi seseorang untuk mendapatkan berkat dari Tuhan!  Jangan pernah anggap sepele hal ini, sebab kelalaian dapat membuat kita kehilangan kesempatan dan kepercayaan dari Tuhan,  "Sebab orang yang tak berpengalaman akan dibunuh oleh keengganannya, dan orang bebal akan dibinasakan oleh kelalaiannya."  (Amsal 1:32).

"Jangan lalai dalam mempergunakan karunia yang ada padamu, yang telah diberikan kepadamu oleh nubuat dan dengan penumpangan tangan sidang penatua."  1 Timotius 4:14

Komentar

Postingan populer dari blog ini

**UCAPAN KITA MENENTUKAN HIDUP KITA** Baca:   Amsal 21:1-31 "Siapa memelihara mulut dan lidahnya, memelihara diri dari pada kesukaran."  Amsal 21:23 Serangan yang dilancarkan Iblis terhadap orang percaya di tengah kehidupan yang penuh problematika ini adalah mengontrol lidah mereka agar selalu mengucapkan perkataan-perkataan yang negatif.  Tujuannya supaya orang percaya gagal menikmati janji Tuhan.  Hal itulah yang ditanamkan Iblis pada lidah sepuluh pengintai, supaya dengan memberikan laporan yang negatif semua orang yang mendengarnya menjadi tawar hati.      Ada banyak orang Kristen hidup dalam kekalahan setiap hari oleh karena mereka tak mampu menahan lidahnya dari terus menggemakan ucapan-ucapan negatif yang menyatakan rasa takut, kuatir, ragu, tak bisa, tidak percaya dan mustahil.  Padahal firman Tuhan jelas menyatakan bahwa   "Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya."  (Amsal 18:21). ...
*MENJADI UMAT TUHAN YANG PRODUKTIF* (2) Baca:  Yehezkiel 17:1-24 "...Aku, TUHAN, merendahkan pohon yang tinggi dan meninggikan pohon yang rendah, membuat pohon yang tumbuh menjadi layu kering dan membuat pohon yang layu kering bertaruk kembali. Aku, TUHAN, yang mengatakannya dan akan membuatnya."  Yehezkiel 17:24 Orang percaya dikatakan  'produktif'  apabila pertumbuhan iman dan buah-buah yang dihasilkannya tampak nyata,  "Sebab setiap pohon dikenal pada buahnya."  (Lukas 6:44a).  Rasul Paulus menulis:  "'Tuhan mengenal siapa kepunyaan-Nya' dan 'Setiap orang yang menyebut nama Tuhan hendaklah meninggalkan kejahatan.' Dalam rumah yang besar bukan hanya terdapat perabot dari emas dan perak, melainkan juga dari kayu dan tanah; yang pertama dipakai untuk maksud yang mulia dan yang terakhir untuk maksud yang kurang mulia. Jika seorang menyucikan dirinya dari hal-hal yang jahat, ia akan menjadi perabot rumah untuk maksud yang mulia, i...
PENGALAMAN HIDUP BERSAMA TUHAN Baca:  Ayub 19:1-29 "Tetapi aku tahu: Penebusku hidup, dan akhirnya Ia akan bangkit di atas debu."  Ayub 19:25 Kekristenan bukanlah sekedar liturgi keagamaan, melainkan suatu hubungan karib dengan Tuhan, pengalaman hidup pribadi seseorang bersama Tuhan hari lepas hari.  Hal inilah yang Tuhan tegaskan kepada Nikodemus:  "...sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah."  (Yohanes 3:3).  Kelahiran kembali  (lahir baru)  adalah pengalaman bersama Kristus melalui jamahan Roh Kudus.  "pa da waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus,"  (Titus 3:5).  Tanpa kelahiran baru, perkara rohani apa pun yang kita kerjakan takkan lebih dari sekedar kegiatan agamawi atau rutinitas.      Perny...