Langsung ke konten utama


*TAK ADA YANG PATUT DISOMBONGKAN*

Baca:  Amsal 16:18-24

"Kecongkakan mendahului kehancuran, dan tinggi hati mendahului kejatuhan."  Amsal 16:18

Pada dasarnya semua manusia memiliki kecenderungan menjadi sombong atau berlaku congkak.  Sombong dan congkak adalah dosa yang kurang disadari, tapi seringkali dilakukan dalam kehidupan sehari-hari.  Berhati-hatilah!  Sebab kesombongan adalah dosa yang sangat serius di hadapan Tuhan, Ia sangat menentang orang sombong.  Orang yang sombong, selain tidak disukai sesama, juga akan berurusan dengan Tuhan.  Demikianlah firman Tuhan:  "Kepada dunia akan Kubalaskan kejahatannya, dan kepada orang-orang fasik kesalahan mereka; kesombongan orang-orang pemberani akan Kuhentikan, dan kecongkakan orang-orang yang gagah akan Kupatahkan."  (Yesaya 13:11).

     Jika kita menyadari siapa kita ini sesungguhnya, maka tak sepatutnya kita berlaku sombong atau congkak.  Pemazmur menyadari bahwa ia adalah debu,  "Adapun manusia, hari-harinya seperti rumput, seperti bunga di padang demikianlah ia berbunga; apabila angin melintasinya, maka tidak ada lagi ia, dan tempatnya tidak mengenalnya lagi."  (Mazmur 103:15-16).  Nabi Yesaya juga menegaskan bahwa manusia itu tak lebih dari pada hembusan nafas  (Yesaya 2:22), dan  "Manusia sama seperti angin, hari-harinya seperti bayang-bayang yang lewat."  (Mazmur 144:4).  Ini menunjukkan bahwa kekuatan dan kemampuan manusia itu sangatlah terbatas!  Jika sadar bahwa kekuatan kita ini terbatas tak sepatutnya berlaku sombong, justru seharusnya mendorong kita untuk semakin mendekat kepada Tuhan dan hidup mengandalkan-Nya, sebab di luar Dia kita tidak bisa berbuat apa-apa dan bukanlah siapa-siapa!

     Manusia adalah makhluk sosial, yaitu makhluk yang di dalam hidupnya tidak bisa melepaskan diri dari pengaruh manusia lainnya;  manusia saling membutuhkan satu sama lainnya;  manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa orang lain.  Sehebat, sesukses, sepintar dan sekuat apa pun seseorang tetaplah membutuhkan kehadiran orang lain;  dan melalui orang lain pula karakter kita dibentuk:  "Besi menajamkan besi, orang menajamkan sesamanya."  (Amsal 27:17).  karena itu jangan pernah menganggap rendah orang lain.

"TUHAN menjaga orang-orang yang setiawan, tetapi orang-orang yang berbuat congkak diganjar-Nya dengan tidak tanggung-tanggung."  Mazmur 31:24b

Komentar

Postingan populer dari blog ini

**UCAPAN KITA MENENTUKAN HIDUP KITA** Baca:   Amsal 21:1-31 "Siapa memelihara mulut dan lidahnya, memelihara diri dari pada kesukaran."  Amsal 21:23 Serangan yang dilancarkan Iblis terhadap orang percaya di tengah kehidupan yang penuh problematika ini adalah mengontrol lidah mereka agar selalu mengucapkan perkataan-perkataan yang negatif.  Tujuannya supaya orang percaya gagal menikmati janji Tuhan.  Hal itulah yang ditanamkan Iblis pada lidah sepuluh pengintai, supaya dengan memberikan laporan yang negatif semua orang yang mendengarnya menjadi tawar hati.      Ada banyak orang Kristen hidup dalam kekalahan setiap hari oleh karena mereka tak mampu menahan lidahnya dari terus menggemakan ucapan-ucapan negatif yang menyatakan rasa takut, kuatir, ragu, tak bisa, tidak percaya dan mustahil.  Padahal firman Tuhan jelas menyatakan bahwa   "Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya."  (Amsal 18:21). ...
*MENJADI UMAT TUHAN YANG PRODUKTIF* (2) Baca:  Yehezkiel 17:1-24 "...Aku, TUHAN, merendahkan pohon yang tinggi dan meninggikan pohon yang rendah, membuat pohon yang tumbuh menjadi layu kering dan membuat pohon yang layu kering bertaruk kembali. Aku, TUHAN, yang mengatakannya dan akan membuatnya."  Yehezkiel 17:24 Orang percaya dikatakan  'produktif'  apabila pertumbuhan iman dan buah-buah yang dihasilkannya tampak nyata,  "Sebab setiap pohon dikenal pada buahnya."  (Lukas 6:44a).  Rasul Paulus menulis:  "'Tuhan mengenal siapa kepunyaan-Nya' dan 'Setiap orang yang menyebut nama Tuhan hendaklah meninggalkan kejahatan.' Dalam rumah yang besar bukan hanya terdapat perabot dari emas dan perak, melainkan juga dari kayu dan tanah; yang pertama dipakai untuk maksud yang mulia dan yang terakhir untuk maksud yang kurang mulia. Jika seorang menyucikan dirinya dari hal-hal yang jahat, ia akan menjadi perabot rumah untuk maksud yang mulia, i...
PENGALAMAN HIDUP BERSAMA TUHAN Baca:  Ayub 19:1-29 "Tetapi aku tahu: Penebusku hidup, dan akhirnya Ia akan bangkit di atas debu."  Ayub 19:25 Kekristenan bukanlah sekedar liturgi keagamaan, melainkan suatu hubungan karib dengan Tuhan, pengalaman hidup pribadi seseorang bersama Tuhan hari lepas hari.  Hal inilah yang Tuhan tegaskan kepada Nikodemus:  "...sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah."  (Yohanes 3:3).  Kelahiran kembali  (lahir baru)  adalah pengalaman bersama Kristus melalui jamahan Roh Kudus.  "pa da waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus,"  (Titus 3:5).  Tanpa kelahiran baru, perkara rohani apa pun yang kita kerjakan takkan lebih dari sekedar kegiatan agamawi atau rutinitas.      Perny...