Langsung ke konten utama

*IBLIS PENGHALANG DOA* ¹

Baca: Daniel 10:1-21

"Pemimpin kerajaan orang Persia berdiri dua puluh satu hari lamanya menentang aku; tetapi kemudian Mikhael, salah seorang dari pemimpin-pemimpin terkemuka, datang menolong aku, dan aku meninggalkan dia di sana berhadapan dengan raja-raja orang Persia." Daniel 10:13

Pasal 10 ini menceritakan tentang Daniel yang saat itu sedang melakukan puasa selama tiga minggu penuh atau 21 hari. Kata puasa memiliki arti: berpantang secara sukarela dari dari makanan dan minuman demi mencapai tujuan rohani tertentu. Dalam berpuasa orang secara sengaja menghindarkan diri dari sebentuk pemuasan fisik dalam periode tertentu guna memperoleh tujuan rohani yang lebih besar. Inilah yang dilakukan Daniel: "...tiga minggu penuh: makanan yang sedap tidak kumakan, daging dan anggur tidak masuk ke dalam mulutku dan aku tidak berurap sampai berlalu tiga minggu penuh." (Daniel 10:3). Tujuannya adalah untuk mendapatkan pewahyuan secara khusus dari Tuhan. Setelah melakukan puasa selama 21 hari akhirnya Daniel mendapatkan sebuah penglihatan: seorang malaikat menghampirinya dan menyampaikan sebuah pesan dari Tuhan. "Janganlah takut, Daniel, sebab telah didengarkan perkataanmu sejak hari pertama engkau berniat untuk mendapat pengertian dan untuk merendahkan dirimu di hadapan Allahmu, dan aku datang oleh karena perkataanmu itu." (Daniel 10:12).

Malaikat tersebut memberitahukan bahwa doa yang Daniel panjatkan kepada Tuhan sesungguhnya sudah didengar oleh Tuhan sejak hari pertama ia berdoa. Tetapi mengapa Daniel baru memperoleh jawaban doanya setelah dua puluh satu hari? Ternyata selama dua puluh satu hari terjadi peperangan di udara! Malaikat yang diutus Tuhan untuk membawa jawaban doa dihadang oleh penguasa di udara yang menguasai daerah kerajaan Persia yang disebut pemimpin kerajaan orang Persia:
"Pemimpin kerajaan orang Persia berdiri dua puluh satu hari lamanya menentang aku;" (Daniel 10:13).

Yang dimaksud dengan pemimpin kerajaan orang Persia di sini bukanlah raja Koresy yang pada waktu itu menjabat sebagai raja atas kerajaan Persia (Yunani), tetapi dia adalah penguasa kerajaan Iblis yang menguasai daerah Persia. Sampai akhirnya datanglah malaikat yang bernama Mikhael untuk menolong.

Iblis adalah penghalang utama bagi orang percaya untuk memperoleh jawaban doa!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

**UCAPAN KITA MENENTUKAN HIDUP KITA** Baca:   Amsal 21:1-31 "Siapa memelihara mulut dan lidahnya, memelihara diri dari pada kesukaran."  Amsal 21:23 Serangan yang dilancarkan Iblis terhadap orang percaya di tengah kehidupan yang penuh problematika ini adalah mengontrol lidah mereka agar selalu mengucapkan perkataan-perkataan yang negatif.  Tujuannya supaya orang percaya gagal menikmati janji Tuhan.  Hal itulah yang ditanamkan Iblis pada lidah sepuluh pengintai, supaya dengan memberikan laporan yang negatif semua orang yang mendengarnya menjadi tawar hati.      Ada banyak orang Kristen hidup dalam kekalahan setiap hari oleh karena mereka tak mampu menahan lidahnya dari terus menggemakan ucapan-ucapan negatif yang menyatakan rasa takut, kuatir, ragu, tak bisa, tidak percaya dan mustahil.  Padahal firman Tuhan jelas menyatakan bahwa   "Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya."  (Amsal 18:21). ...
*MENJADI UMAT TUHAN YANG PRODUKTIF* (2) Baca:  Yehezkiel 17:1-24 "...Aku, TUHAN, merendahkan pohon yang tinggi dan meninggikan pohon yang rendah, membuat pohon yang tumbuh menjadi layu kering dan membuat pohon yang layu kering bertaruk kembali. Aku, TUHAN, yang mengatakannya dan akan membuatnya."  Yehezkiel 17:24 Orang percaya dikatakan  'produktif'  apabila pertumbuhan iman dan buah-buah yang dihasilkannya tampak nyata,  "Sebab setiap pohon dikenal pada buahnya."  (Lukas 6:44a).  Rasul Paulus menulis:  "'Tuhan mengenal siapa kepunyaan-Nya' dan 'Setiap orang yang menyebut nama Tuhan hendaklah meninggalkan kejahatan.' Dalam rumah yang besar bukan hanya terdapat perabot dari emas dan perak, melainkan juga dari kayu dan tanah; yang pertama dipakai untuk maksud yang mulia dan yang terakhir untuk maksud yang kurang mulia. Jika seorang menyucikan dirinya dari hal-hal yang jahat, ia akan menjadi perabot rumah untuk maksud yang mulia, i...
PENGALAMAN HIDUP BERSAMA TUHAN Baca:  Ayub 19:1-29 "Tetapi aku tahu: Penebusku hidup, dan akhirnya Ia akan bangkit di atas debu."  Ayub 19:25 Kekristenan bukanlah sekedar liturgi keagamaan, melainkan suatu hubungan karib dengan Tuhan, pengalaman hidup pribadi seseorang bersama Tuhan hari lepas hari.  Hal inilah yang Tuhan tegaskan kepada Nikodemus:  "...sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah."  (Yohanes 3:3).  Kelahiran kembali  (lahir baru)  adalah pengalaman bersama Kristus melalui jamahan Roh Kudus.  "pa da waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus,"  (Titus 3:5).  Tanpa kelahiran baru, perkara rohani apa pun yang kita kerjakan takkan lebih dari sekedar kegiatan agamawi atau rutinitas.      Perny...