Langsung ke konten utama

JANGAN BERMEGAH KARENA DUNIA

*JANGAN BERMEGAH KARENA DUNIA*

Baca:  Yeremia 9:23-24

"Janganlah orang bijaksana bermegah karena kebijaksanaannya, janganlah orang kuat bermegah karena kekuatannya, janganlah orang kaya bermegah karena kekayaannya,"  Yeremia 9:23

Ada kalimat bijak yang menyatakan bahwa dunia ini berputar seperti roda pedati, adakalanya di atas, terkadang juga berada di bawah.  Itulah perjalanan hidup manusia!  Hidup manusia itu sepenuhnya di dalam kuasa dan kedaulatan Tuhan. "...direndahkan-Nya yang satu dan ditinggikan-Nya yang lain."  (Mazmur 75:8).

     Jika pada hari ini kita sedang berada  'di atas', keadaan kita mungkin lebih baik, lebih sehat, lebih berkecukupan, lebih populer, atau lebih beruntung bila dibandingkan dengan orang lain di sekitar, tak sepatutnya kita jemawa atau berlaku congkak, apalagi sampai merendahkan orang lain.  Ingatlah selalu bahwa semua yang ada di dunia ini tidaklah kekal alias sementara.  Kita tidak tahu apa yang akan terjadi esok!  Firman Tuhan mengingatkan:  "Janganlah memuji diri karena esok hari, karena engkau tidak tahu apa yang akan terjadi hari itu."  (Amsal 27:1).  Orang lain yang hari ini kita pandang lebih  'rendah'  dan kurang beruntung bisa saja di kemudian hari menjadi orang yang lebih berhasil, lebih kaya, lebih mujur, atau bahkan lebih terkenal.  Tidak ada perkara yang mustahil!  Bukankah masalah, sakit-penyakit, krisis, bahaya, musibah atau bencana bisa datang kapan saja dan tanpa pernah diduga sebelumnya?  Fakta membuktikan ada orang yang dulunya kaya raya kita harus menghabiskan hari-harinya di balik jeruji besi;  yang dulunya punya rumah besar, karena musibah atau bencana, rumahnya menjadi rata dengan tanah dalam sekejap;  yang dulunya terkenal, dielu-elukan dan disanjung-sanjung, dalam seketika bisa menjadi orang yang dihujat dan tak dianggap oleh khalayak.

     Dalam segala keadaan hendaklah kita selalu ingat kepada Tuhan, Sang Pemberi dan jangan pernah takabur, karena proses ujian dalam hidup seseorang bisa saja melalui kesuksesan atau kekayaan, dan juga kegagalan atau kekurangan.  Bermegahlah karena Tuhan, bukan karena apa yang ada di dunia ini!

"Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil, terpujilah nama TUHAN!"  Ayub 1:21


Komentar

Postingan populer dari blog ini

**UCAPAN KITA MENENTUKAN HIDUP KITA** Baca:   Amsal 21:1-31 "Siapa memelihara mulut dan lidahnya, memelihara diri dari pada kesukaran."  Amsal 21:23 Serangan yang dilancarkan Iblis terhadap orang percaya di tengah kehidupan yang penuh problematika ini adalah mengontrol lidah mereka agar selalu mengucapkan perkataan-perkataan yang negatif.  Tujuannya supaya orang percaya gagal menikmati janji Tuhan.  Hal itulah yang ditanamkan Iblis pada lidah sepuluh pengintai, supaya dengan memberikan laporan yang negatif semua orang yang mendengarnya menjadi tawar hati.      Ada banyak orang Kristen hidup dalam kekalahan setiap hari oleh karena mereka tak mampu menahan lidahnya dari terus menggemakan ucapan-ucapan negatif yang menyatakan rasa takut, kuatir, ragu, tak bisa, tidak percaya dan mustahil.  Padahal firman Tuhan jelas menyatakan bahwa   "Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya."  (Amsal 18:21). ...
*MENJADI UMAT TUHAN YANG PRODUKTIF* (2) Baca:  Yehezkiel 17:1-24 "...Aku, TUHAN, merendahkan pohon yang tinggi dan meninggikan pohon yang rendah, membuat pohon yang tumbuh menjadi layu kering dan membuat pohon yang layu kering bertaruk kembali. Aku, TUHAN, yang mengatakannya dan akan membuatnya."  Yehezkiel 17:24 Orang percaya dikatakan  'produktif'  apabila pertumbuhan iman dan buah-buah yang dihasilkannya tampak nyata,  "Sebab setiap pohon dikenal pada buahnya."  (Lukas 6:44a).  Rasul Paulus menulis:  "'Tuhan mengenal siapa kepunyaan-Nya' dan 'Setiap orang yang menyebut nama Tuhan hendaklah meninggalkan kejahatan.' Dalam rumah yang besar bukan hanya terdapat perabot dari emas dan perak, melainkan juga dari kayu dan tanah; yang pertama dipakai untuk maksud yang mulia dan yang terakhir untuk maksud yang kurang mulia. Jika seorang menyucikan dirinya dari hal-hal yang jahat, ia akan menjadi perabot rumah untuk maksud yang mulia, i...
PENGALAMAN HIDUP BERSAMA TUHAN Baca:  Ayub 19:1-29 "Tetapi aku tahu: Penebusku hidup, dan akhirnya Ia akan bangkit di atas debu."  Ayub 19:25 Kekristenan bukanlah sekedar liturgi keagamaan, melainkan suatu hubungan karib dengan Tuhan, pengalaman hidup pribadi seseorang bersama Tuhan hari lepas hari.  Hal inilah yang Tuhan tegaskan kepada Nikodemus:  "...sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah."  (Yohanes 3:3).  Kelahiran kembali  (lahir baru)  adalah pengalaman bersama Kristus melalui jamahan Roh Kudus.  "pa da waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus,"  (Titus 3:5).  Tanpa kelahiran baru, perkara rohani apa pun yang kita kerjakan takkan lebih dari sekedar kegiatan agamawi atau rutinitas.      Perny...